Kantor Berita Peristiwa

Hadiri Penutupan MARSSAL ke-10, Ketua DPRK Banda Aceh Ajak Generasi Aceh Kuasai Ilmu Pengetahuan


Tajuknews.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar menghadiri penutupan Madrasah for Religion, Sport, Art, and Language (MARSSAL ke-10) di MTSN 1 Model Gampong Keuramat, Kecamatan Kuta Alam, Kamis 1 Februari 2024.


Dalam kesempatan itu Farid mengapresiasi penyelenggaraan kompentisi antar siswa sekolah madrasah dan sekolah yang dirangkum dalam kegiatan (MARSALL ke-10). Pihaknya berharap kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari itu melahirkan output positif kepada peserta didik di sekolah MTsN maupun generasi Aceh.


Farid mengatakan, MARSSAL ke-10 merupakan sebuah ajang yang memadukan kompetisi sains antara ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama.


"Sampai hari ini masih adanya dikotomi (pemisahan) antara sains dan agama. Padahal ilmu umum dan agama tetap satu. Dalam Islam itu sendiri, ketika seorang muslim mempelajari pengetahuan umum, maka dia sesungguhnya sedang kembali mempelajari ayat-ayat kebesaran Qauliyah dan Qauniyah yang nampak di alam semesta," kata Farid.


Karena itu, ia mengajak kepada peserta didik khususnya siswa MTsN agar terus mempelajari ilmu pengetahuan yang dibentangkan di alam semesta dengan terus menggali isi Al-Quran.


"Allah Swt. terus mengajak hambaNya agar terus menuntut illmu sepanjang hidup (madal hayah)," katanya.


Ketua DPD PKS Banda Aceh ini juga menyatakan, penting bagi anak-anak madrasah bukan hanya pintar dan cerdas dalam beragama akan tetapi mereka juga perlu ditempa dan melek dengan sains dan teknologi. Sebab berabad silam dahulu para penemu teori di berbagai ilmu pengetahuan banyak lahir dari cendikiawan muslim. Sebut saja mereka, Ibnu Sina, Al Farabi, Al Khindi, Al Jabar, Ibnu Haytam dan lain sebagainya.


"Ke semua mereka para peletak pondasi peradaban muslim di bidang keilmuan, yang hari ini perlu kita bangkitkan kembali melalui generasi Aceh ini hingga di kenal seluruh dunia," katanya.


Farid juga mengajak generasi Aceh untuk terus belajar dan memahami ilmu pengetahuan, karena dengan ilmu pengetahuan Allah Swt akan meninggikan derajat seorang muslim.


Ia juga mengajak siswa MTsN model agar terus memiliki kapasitas  kapabilitas dan skill khusus di tengah arus  perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan cara mendulang berbagai prestasi. Salah satunya dengan menguasai bahasa. Karena bahasa merupakan jendela dunia. Kunci menggengam dunia adalah dengan bahasa. Hari ini bahasa yang diakui di dunia bahasa Inggris, mandarin, dan bahasa Arab. Jika salah satu bahasa itu dikuasai makan itu sudah menjadi modal bagi siswa menjelajah dunia.


"Jangan pernah lelah belajar untuk menggapai cita-cita setinggi-tingginya, kompetisi MARSALL ini langkah awal sekaligus motivasi bagi adik-adik agar tetap bersemangat menuntut ilmu hingga membuat bangga orang tua. Tetap semangat, ikhtiar dan dibarengi doa insyaalllah siswa-siswa MTsN Model menjadi Model bagi madrasah-madrasah lain di kota Banda Aceh bahkan Aceh," katanya.

10 Desa di Aceh Besar Study Tiru Perpustakaan ke Desa Reuhat Tuha

 

Tajuknews.id - Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Aceh Besar Bapak Fazlun,M.T, mendampingi para Kepala Perpustakaan Desa.

Diantaranya perpusdes Lambirah Sukamakmur, Krueng lam kareung Indrapuri, Cot Jambo Blang Bintang, Lampunyang Pulo Aceh, Lam Ujung Baitussalam, Tumbo baro Kutamalaka, Lambaro Kutamalaka, Luthu dayah krueng Sukamakmur, Mon Cut Lhoknga, Bung Bak Jok Blang Bintang dalam rangka study tiru, study banding, dan silaturrahim.

Pada acara tersebut juga turut dilaksanakan Bimbingan Teknis Pengisian Pelaporan kegiatan perpustakaan pada paltform SIM Transformasi yg dirancang oleh Perpustakaan Nasional R.I.

Acara tersebut juga merupakan ajang silaturrahim dan berbagi pengalaman antarperpustakaan desa di Kabupaten Aceh Besar.

Turut Hadir Kabid Pembinaan DISPUSIP Aceh Besar, Munzir, S.Sos beserta staf, Pengelola Perpustakaan Reuhat Tuha Baihaqi, dan Fasilitator Nasional Novyatur Rahmi, S.I.P dari Perpustakaan Desa Lambirah.

Kakankemenag Aceh Besar lantik 12 Kepala Madrasah

Tajuknews.id - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar H Saifuddin SE melakukan pelantikan dan sumpah jabatan 12 Kepala Madrasah di aula gedung PLHUT Kemenag, Kota Jantho 10 Januari 2024.

Kepala madrasah yang di lantik yaitu  Aizuddin SPdi (Kepala MTsN 1/Indrapuri), Nuraina SPdi MPd (kepala MIN 8/Peukan Bada), Nurzahronsyah SAg (kepala MTsN 6/Montasik), Zaidin SPdi (kepala MIN 36/Lamlhom), Misdar Mawarni SPd (kepala MIN 22/Pagar Air), Zaidi Khalis SAg (kepala MIN 45/Kota Jantho), Munzir SPd MPd (kepala MAN 4/Tungkob), M Radhi SPdi (MIN 25/Kuta Baro), Jufruddin SAg (kepala MTsN 4/Jeureula), Agus Salim SPd (kepala MIN 13/Cot Gue), Badriah SAg (kepala MIN 4/Montasik) dan Buni Amin SPdi MPd (kepala MIN 15/Piyeung).

Dalam sambutannya H Saifuddin menyampaikan bahwa mutasi, rotasi dan pelantikan adalah hal yang lumrah. Jabatan kepala madrasah Idealnya paling lama 4 tahun dan di evaluasi secara berkala. Selama ini ada asumsi yang keliru kalau sudah menjadi kepala madrasah tidak bisa lagi menjadi guru, padahal jabatan kepala madrasah adalah tugas tambahan.

Untuk itu di minta kepada yang mendapatkan amanah pada hari ini jangan berharap sampai pensiun menjadi kepala madrasah. Kalau kelamaan menduduki sesuatu jabatan, jangankan orang lain kursi pun akan ikut marah jika terlalu lama di duduki, ungkap Saifuddin.

Kepala madrasah di minta untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara profesionalitas, harus mampu  mengelola sumber daya yang ada.

Tingkatkan kualitas madrasah, jangan sampai hanya gurunya yang meraih prestasi  tetapi anak didiknya terabaikan dan tidak ada prestasi dari siswa.  Kepala madrasah bertanggung jawab terhadap kualitas madrasah dan  kualitas anak didiknya, guru beucarong aneuk murid beucarong, tegas Saifuddin.

Kegiatan pelantikan kepala madrasah di saksikan oleh Kasubbag tata usaha H Khalid Wardana SAg MSi, Kasi Penmad Suryadi SAg, Kasi Bimas Islam H Akhyar SAg MAg, Kasi PAI Jamaluddin SE, Kasi PD Pontren Nazaruddin SE, Kasi  Penyelenggara Haji dan Umrah Az Zahri SH MH, para kepala madrasah dan ASN lainnya.

Penjabat Gubernur Achmad Marzuki Bangga Dengan Alumni SMK Rekrut Naker Saat Usia Muda

Peristiwa.co, Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, menyerahkan secara simbolis bantuan peralatan kerja bagi para wirausaha pemula lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Rabu 27 September 2023.

 Mereka yang mendapatkan peralatan kerja dari Dinas Koperasi dan UKM Aceh itu berasal dari seluruh Aceh dengan jumlah total 102 orang. “Saya bangga dengan kalian. Kalian adalah orang-orang hebat yang bisa merekrut tenaga kerja pada usia muda. Pekerjaan kalian lebih sulit daripada pegawai yang bekerja biasa-biasa saja,” kata Achmad Marzuki.

Achmad Marzuki mengatakan, saat pertama sekali bertugas sebagai gubernur di Aceh, ia berkunjung ke SMK dan bertanya bagaimana para lulusan bisa menciptakan lapangan kerja, sesuai dengan keahlian. “Hari ini, sebanyak seratusan alumnus SMK telah menjadi wirausaha muda dan telah sukses membuka lapangan kerja. Saya yakin kalian bisa menjadi raja di negerimu sendiri,” kata Achmad Marzuki seraya meminta agar pihak perbankan seperti Bank Aceh dan BSI untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Aceh.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Aceh, Azhari, mengatakan, para alumni SMK adalah mereka yang telah mempunyai kompetensi dan keahlian. “Kehadiran mereka bisa menjadi aset Aceh dan Indonesia. Harapan kita semua mereka bisa menjadi pengusaha di masa mendatang,” kata dia.

Azhari menyebutkan, sebanyak 102 alumnus SMK se Aceh tersebut telah membuka lapangan usaha di daerah masing-masing. Di antara usahanya adalah reparasi komputer, kuliner dan tata boga, servis AC, dan perbengkelan.

Kemenag Aceh Besar Perkuat Moderasi Beragama Kelompok Kerja Guru Madrasah Gugus Peukan Bada

Tajuknews.id - Moderasiberagama bukanlah upaya memoderasi agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengamalan kita dalam beragama, dengan kata lain, tidak boleh berprilaku ekstrim.


Hal demikian disampaikan Kasi Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar Suryadi, S.Ag., M.Pd, saat menyampaikan materi moderasi beragama bagi guru Madrasah Aceh Besar di Aula Kantor Camat Peukan Bada, Rabu 20 September 2023.


Tema Moderasi beragama tersebut merupakan bagian dari kegiatan pelatihan Kelompok Kerja Guru (KKG) Aceh Besar. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru Madrasah Ibtidaiyah Aceh Besar,  Direktorat GTK Madrasah Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2023. Ada tiga kelompok KKG yang menggelar kegiatan pelatihan ini masing-masing KKG 0015, KKG 0016 dan KKG 0016.


Suryadi menyampaikan bahwa Islam melalui Rasulullah telah mengajarkan bagaimana beragama yang baik, dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan setidaknya ada sembilan kunci moderasi beragama seperti toleransi, komitmen kebangsaan, anti kekerasan, kemaslahatan, adil, kemanusiaan, kemajemukan dan penghargaan tradisi.


"Tujuan moderasi ini adalah untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang rukun, harmoni, damai, serta keseimbangan dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, bernegara maupun kehidupan beragama," lanjutnya.


Pada kesempatan itu Suryadi juga menjelaskan terkait kegiatan pelatihan guru madrasah, menurutnya pemerintah telah mengelontorkan dana yang besar untuk peningkatan kapasitas guru di madrasah di seluruh Indonesia.


Ia mengingatkan agar guru madrasah khususnya di Aceh Besar untuk terus meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya sebagai pendidik, sehingga mampu melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan penuh dengan inovasi di tempat tugas masing-masing.


"Tapi yang paling penting hari ini, dengan kondisi zaman seperti ini adalah bagaimana guru memberikan pengalaman, memberikan teladan, contoh yang baik, karena untuk ilmu pengetahuan sekarang anak kita ini ilmu bisa mereka cari sendiri juga di internet," ujarnya.


Suryadi juga mengingatkan tugas guru selanjutnya adalah mencari talenta anak didik dan senantiasa mendoakan yang terbaik bagi anak didik.


"Hadirnya program KKG ini, guru diharapkan dapat mengembangkan diri lebih baik lagi dari hari ini dan ilmunya bisa diaplikasikan dengan maksimal di tempat tugas masing-masing," pungkas Suryadi.

Back To Top