Kantor Berita Peristiwa

Partai Aceh Undurkan Jadwal Pengumuman Calon Pendamping Mualem di Pilgub

Tajuknews.id - Partai Aceh (PA) mengundurkan jadwal pengumuman calon pendamping Muzakir Manaf alias Mualem di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Aceh. Deklarasi sebelumnya dijadwalkan akan dilakukan 15 Agustus mendatang.

"Setelah berkoordinasi dengan seluruh pengurus DPP PA serta mempertimbangkan beberapa hal yang bersifat penting, maka jadwal pengumuman dalam bentuk deklarasi kepada publik digeser menjadi tanggal 25 Agustus 2024," kata Juru Bicara Partai Aceh Nurzahri kepada wartawan, Senin 12 Agustus 2024.

Pengumuman calon pendamping Mualem dilakukan bersamaan dengan penetapan calon bupati dan walikota yang diusung partai tersebut. Menurutnya, hanya jadwal deklarasi saja yang diundur.

"Tahapan lainnya seperti penetapan keputusan akan tetap dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus hanya saja tidak akan diumumkan kepada publik," jelas mantan anggota DPR Aceh itu.

Penundaan itu, katanya, dilakukan karena masih diperlukan waktu bagi beberapa calon bupati dan walikota untuk melakukan pembicaraan dengan partai koalisi untuk menentukan wakil. Sejauh ini, Partai Aceh sudah melakukan serangkaian tahapan untuk menentukan kandidat yang diusung.

Baca Juga : PDIP Beri Rekom Calon Kepala Daerah 2024: Ada Edy Rahmayadi hingga Mualem

"Kami juga menyampaikan bahwa tidak benar ada instruksi pengerahan massa dari daerah ke Banda Aceh untuk mengikuti deklarasi pada tanggal 15 Agustus. Sampai saat ini belum ada perintah dari DPP PA kepada DPW seluruh Aceh atau kepada relawan," ujarnya.

"Oleh karena itu kami berharap kepada seluruh ketua DPW untuk tetap berkoordinasi dengan DPP sebelum membuat instruksi karena akan dapat menimbulkan kebingungan di tengah-tengah masyarakat," lanjut Nurzahri.(Detik)

Baca juga: PKS Dukung Mualem Maju di Pilgub Aceh 2024

PKS Siap Komunikasi dengan Prabowo Usai MK Tolak Gugatan Pilpres

Tajuknews.id - Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengatakan partainya menjalin komunikasi dengan berbagai pihak setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan hasil sengketa Pilpres 2024. Syaikhu menyebut PKS termasuk berkomunikasi dengan capres terpilih, Prabowo Subianto.

"Insyaallah (komunikasi dengan Prabowo). Kita akan terus komunikasi dengan berbagai partai lain ya," kata Syaikhu di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa 23 April 2024.

Syaikhu menekankan komunikasi kepada berbagai pihak penting untuk dilakukan. Dia mengungkap upaya ini untuk menjaga kehidupan demokrasi.

Baca Juga : Berikut Nama Kader yang di Usulkan PKS Sebagai Calon Wali Kota Banda Aceh 2024

"Untuk intinya kita ingin kehidupan demokrasi ke depannya akan bisa terjaga lebih baik," ungkap Syaikhu.

PKS menyatakan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan sengketa Pilpres 2024. PKS memberikan ucapan selamat ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

"Terakhir saya ingin sampaikan juga, kami PKS mengucapkan selamat bertugas pada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka, semoga Allah SWT memberikan bimbingan, petunjuk dan perlindungannya," kata Syaikhu.

Syaikhu memahami putusan MK bersifat final dan mengikat. Untuk itu, putusan tersebut harus dihormati karena menjadi ujung proses demokrasi.

"Putusan MK terhadap sengketa pilpres 2024 bersifat final dan mengikat, meski tak sepenuhnya sesuai harapan. Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus jadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres 2024," ujarnya.(Detik)
Geliat Calon Kepala Daerah Untuk Aceh Mulai Bergairah

Geliat Calon Kepala Daerah Untuk Aceh Mulai Bergairah

Tajuknews.id - Jika Pemilu Legislatif telah usai dan mulai hilang hiruk pikuk bahkan nyaris sayub tak terdengar gaungnya yang mulai berganti gemuruh pilkada yang mulai menyeruak ke permukaan.

Tentu atensi masyarakat di kedai kopi sudah mulai menerka nama-nama pasangan yang akan maju sebagai Cagub-cawagub ataupun maju sebagai Calon walikota-calon wakil walikota dan Calon Bupati-calon wakil bupati.

Berikut sejumlah isu yang tim redaksi sajikan




PPP Gagal Tembus 4%, PDIP Dapat Durian Runtuh 3 Kursi DPR RI dari Jatim

Tajuknews.id - Rekapitulasi nasional suara pemilihan legislatif (pileg) 2024 telah selesai. Berdasarkan hitungan secara manual ada 8 parpol yang meraih suara di atas 4% sehingga dinyatakan lolos parlemen, PPP dan PSI tidak mencapai 4%.

Rekapitulasi bak durian runtuh untuk PDIP di Jawa Timur. Sebab, tiga kursi DPR RI yang diraih PPP di Jawa Timur kini 'dilimpahkan' ke PDIP.

Berdasarkan rekapitulasi KPU, PPP jika menembus 4 persen maka akan mendapat 3 kursi DPR RI di Jatim. Pertama dari Dapil Jatim III (Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso).

PPP berhasil meraih satu kursi DPR RI dari Dapil Jatim III atas nama caleg nomor urut 7 SY Anas Tahir. Anas Tahir meraih suara 49.348 di Dapil Jatim III dan PPP berhasil meraih kursi nomor urut ke-5.

Namun, dengan gagalnya PPP menembus 4 persen, maka kursi PPP akan diganti oleh kursi kedua milik caleg internal PDIP yakni Ina Ammania.

Caleg PDIP nomor urut 3 ini meraih 60.265 suara dan menjadi caleg dengan suara terbesar kedua di internal PDIP di Dapil Jatim III. PDIP yang meraih 300.958 suara otomatis mengisi kursi ke-7 di Dapil Jatim III usai PPP gagal menembus 4%.

PPP juga akan kehilangan kursinya di Dapil Jatim VIII (Jombang, Mojokerto, Nganjuk, Madiun). Putri Bupati Jombang Mundjidah Wahab yakni Ema Ummiyatul Chusnah.

Ning Ema, sapaan akrabnya meraih 65.393 suara di Dapil Jatim VIII. Secara total PPP meraih 116.554 suara dan menempati kursi ke-10 atau kursi terakhir dari Dapil Jatim VIII.

Namun, dengan gagalnya PPP menembus 4%, secara otomatis kursi PPP akan digantikan oleh PDIP untuk kursi keduanya di Dapil Jatim VIII.

PDIP meraih total 327.921 suara dan berhak meraih dua kursi di Dapil Jatim VIII. Kursi kedua PDIP diraih oleh anak Eros Djarot yakni Banyu Biru Djarot yang meraih 54.325 suara.

Nasib serupa juga dialami PPP di Dapil Jatim XI (Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pamekasan). PPP akan kehilangan satu kursi DPR RI dari Dapil Jatim IX usai gagal menembus 4%.

Caleg PPP yang lolos dari Dapil Jatim XI adalah Achmad Baidowi. Awiek, sapaan akrabnya meraih suara 359.189 di Dapil Jatim XI. Secara total PPP meraih 408.402 suara di Dapil Jatim XI.

Karena tidak mencapai 4%, kursi PPP akan digantikan oleh kursi kedua PDIP di Dapil Jatim XI. Caleg PDIP yang meraih kursi DPR RI itu ialah Ansari.

Ansari meraih 76.907 suara di Dapil Jatim XI. Secara total PDIP meraih 659.980 suara di Dapil Jatim XI.

Sebelumnya dilansir dari detiknews, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek mengaku terkejut lantaran PPP gagal memenuhi ambang batas untuk melaju ke Senayan. Awiek menyebut hasil rekapitulasi KPU berbeda dengan hasil internal PPP.

"Tentu kami terkejut dengan hasil rekapitulasi secara bertentangan karena tidak sesuai berbeda dengan data internal kami," kata Awiek di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024).

Meski begitu, Awiek mengatakan pihaknya tetap menghormati proses yang telah berjalan di KPU. Dia menyebut pihaknya akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kami memiliki waktu tiga hari, setelah pengumuman resmi dari KPU untuk mengajukan gugatan Mahkamah Konstitusi," ujarnya.

"Dalam gugatan di Mahkamah Konstitusi, kami ingin mengembalikans suara PPP yang hilang," sambung dia.

Menurutnya, dari hasil rekapitulasi internal, PPP dapat mencapai 4,04% atau melampaui ambang batas parlemen sebesar 4%. Namun, kata dia, hasil perolehan suara KPU ternyata berbeda dengan hasil internal.

"Yang jelas data-data kami sangat lengkap dan ketika nanti menggugat ke Mahkamah Konstitusi semuanya akan kami lampiran bukti bukti tersebut," paparnya.

Awiek menuturkan ada selisih 100-150 ribu suara dari hasil internal PPP dan rekapitulasi KPU. Awiek memastikan pihaknya akan memperjuangkan selisih suara tersebut.

"Ada selisih sekitar 100 sampai 150 ribu suara. Dan kami ingin itu bisa membuktikan semua, di mana pergeseran-pergeseran suara itu. Tentu kami akan all out di Mahkamah Konstitusi," tuturnya.(Detik)

Habib Salim Ketua Majelis Syura PKS Akan Kembali Kunjungi Aceh

Tajuknews.id –Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri, Lc., M.A akan kembali ke tanah Aceh setelah sebelumnya mengunjungi provinsi ini pada Kamis, 26 Mei 2022 silam. Kunjungan kali ini akan dilakukan selama dua hari, Ahad hingga Selasa, 14-16 Januari 2024.


Habib Salim dijadwalkan tiba di Aceh pada Ahad, 14 januari 2024 sekitar pukul 10.30 WIB melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar. Ratusan kader dan simpatisan PKS akan menyambutnya di Bandara SIM.


Ketua DPW PKS Aceh, Tgk H Makhyaruddin Yusuf, menyampaikan bahwa kunjungan Habib Salim akan mencakup sejumlah agenda penting. Diantaranya, Habib Salim akan menjalin silaturahim dengan para wartawan di AAN ADUA KUPI, Lhong Raya, Kota Banda Aceh, mengunjungi Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’arif Lam Ateuk, serta berinteraksi dengan nelayan di Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar. Tak ketinggalan, agenda ngopi bareng bersama masyarakat di MZ Coffe Lampriet juga akan menjadi momen yang dinanti.


Selain itu, Habib Salim juga berencana melakukan silaturahim keumatan bersama Persatuan Ulama Internasional, Ormas, akademisi, dan pengusaha. Kunjungan ini tidak hanya melibatkan aspek keumatan, namun juga akan diwarnai dengan kegiatan wisata kuliner, termasuk kunjungan ke Pantai Momong Resort.



Tgk H Makhyaruddin Yusuf, menyatakan bahwa kunjungan Habib Salim Segaf Al Jufri ke Aceh merupakan bukti konkret bahwa daerah yang dikenal sebagai daerah Syariat Islam ini memiliki keistimewaan dan nilai khusus di hati Habib Salim.


Dalam pernyataannya, Tgk H Makhyaruddin Yusuf mengungkapkan bahwa kedatangan kembali Habib Salim ke Aceh tidak hanya sekadar kunjungan biasa, melainkan mencerminkan hubungan yang erat antara Habib Salim dengan tanah Aceh yang kaya akan nilai-nilai keislaman.


“Kunjungan beliau ke Aceh bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga menjadi bukti bahwa Aceh memiliki tempat yang sangat spesial di hati beliau. Keistimewaan Aceh sebagai daerah berstariat Islam menjadi magnet bagi tokoh-tokoh seperti Habib Salim,” ujar Tgk H Makhyaruddin Yusuf.



Diketahui, Habib Salim Segaf Al Jufri telah melakukan sejumlah kunjungan ke Aceh, menunjukkan komitmennya untuk terlibat langsung dengan masyarakat setempat. Keberadaannya di Aceh tidak hanya terbatas pada kegiatan politik, melainkan juga mencakup kegiatan sosial, keagamaan, dan budaya.


Tgk H Makhyaruddin Yusuf menambahkan bahwa dalam kunjungan terbarunya ini, Habib Salim tidak hanya akan berfokus pada agenda politik, namun juga akan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang memperdalam keterlibatan PKS dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Aceh.



“Momentum ini harus dimaknai sebagai kesempatan bagi kita untuk memperkuat ikatan dan sinergi antara PKS dan masyarakat Aceh. Kita berharap, kunjungan ini tidak hanya meninggalkan jejak politik, tetapi juga memberikan nilai-nilai positif yang berdampak pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Aceh,” tandas Tgk H Makhyaruddin Yusuf.


Mengenal Habib Salim


Habib Salim Segaf Al-Jufri, lahir pada tanggal 17 Juli 1954 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah, merupakan sosok ulama dan politisi yang memiliki peran besar dalam pengembangan pendidikan dan dunia politik Indonesia.


Habib Salim Segaf pernah memegang jabatan penting sebagai Menteri Sosial Indonesia, masa jabatan 22 Oktober 2009 – 20 Oktober 2014. Sebelumnya, pada Desember 2005, Habib Salim menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman.


Selain karir politiknya, Habib Salim Segaf juga terlibat aktif dalam organisasi Islam dan pemerintahan. Dirinya pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Direktur Perwakilan World Assembly of Muslim Youth (WAMY) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Keberhasilannya dalam berbagai jabatan tersebut menjadikannya sosok yang dihormati dalam lingkungan politik Indonesia.



Pendidikan yang ditempuh oleh Habib Salim juga mencerminkan dedikasinya terhadap ilmu. Habib Salim menyelesaikan pendidikan hingga tingkat doktor (S3) di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi, dengan fokus pada bidang Syariah. Riwayat pendidikan Habib Salim mencakup S1 pada tahun 1976, S2 pada tahun 1980, dan S3 pada tahun 1986.


Selain aktif dalam dunia politik, Habib Salim Segaf juga memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan. Beliau tercatat sebagai pengajar di beberapa institusi, termasuk sebagai dosen pasca sarjana di UIN Syarif Hidayatullah. Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai dosen Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA).


Kehidupan Habib Salim Segaf juga terkait erat dengan sejarah ulama besar Palu, Sayyid Idrus bin Salim Aljufrie, yang lebih dikenal sebagai “Guru Tua,” pendiri yayasan Al-Khairaat. Sebagai cucu dari tokoh perjuangan asal Sulawesi Tengah ini, Habib Salim mewarisi semangat perjuangan dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.


Dengan kiprah panjangnya dalam berbagai bidang, Habib Salim Segaf Al-Jufri saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro PKS. Dedikasi dan kontribusinya yang besar membuatnya tetap menjadi tokoh yang sangat dihormati dalam perjalanan sejarah Indonesia.

Back To Top